Kronologis Terjadinya Perang Uhud
Perang uhud terjadi karena Hindun, yaitu istri Abu Sufyan mempunyai dendam kepada Hamzah (Paman Nabi Muhammad) karena Hamzah telah membunuh Ayah, Paman, serta Saudara-saudara Hindun dalam perang Badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun 2 sesudah hijriah. Hindun berniat akan membunuh Hamzah, memotongnya, merobeknya, meminum darahnya, serta mengambil hatinya.
Untuk dapat melakukan semua itu, Hindun bersiasat mengadakan perang uhud yang sebenarnya tujuannya hanyalah untuk mengincar
Hamzah. Hindun menyiapkan segala keperluan untuk perang serta mengajak para orang kafir berlatih untuk berperang. Hindun menugaskan budak dari Hamzah yaitu Wahsyi, yang artinya buruk untuk ikut dalam perang uhud dan membunuh Hamzah dengan tembakan tombaknya. Wahsyi terus berlatih hingga ia benar-benar mahir dalam menombak.
Hari demi hari berlalu, Ketika Nabi Muhammad mendengar kabar bahwa kaum kafir mengajak berperang, Nabi Muhammad bingung mengenai ajakan perang tersebut. Beliau tidak tahu apakah beliau dan kaum muslim tetap menetap di Madinah atau mengikuti ajakan kaum kafir untuk berperang. Akhirnya, Nabi Muhammad mengadakan musyawarah dengan kaum muslim yang menyangkut tentang peperangan tersebut. Nabi Muhammad bertanya pada satu persatu kaum muslim yang terbaik diantara mereka. Suara terbanyak menyatakan bahwa sebaiknya Nabi Muhammad dan Kaum Muslim mengikuti ajakan Kaum Kafir untuk berperang. Nabi Muhammad dan Kaum Muslim lalu berangkat untuk berperang. Meskipun, sebenarnya Nabi Muhammad tidak menginginkan perang tersebut terjadi.
Dalam perang uhud, Kaum Muslimin mulanya berjumlah 1000 orang, tetapi karena sebagian ada yang munafik, maka Kaum Muslim jemlahnya menjadi 700 orang. Perang terjadi dengan sangat gempar. Sebelum perang, Hamzah memerintah Zaid agar menyampaikan kepada Rasulullah bahwa Kaum Muslimin sudah siap untuk berperang.
Perang pun akhirnya terjadi, Wahsyi lalu mencari-cari Hamzah dan akhirnya mengarahkan tombaknya pada Hamzah. Ternyata, tombak Wahsyi tepat sasaran. Hamzah akhirnya wafat dalam keadaan mati syahid. Ketika mendengar Hamzah wafat, Kaum Muslimin semakin bersemangat dalam berperang. Hingga akhirnya, Kaum Kafir hampir kalah, Sebagian Kaum Kafir kembali. Kaum Muslimin yang berada di bawah lalu berebutan merebutkan ghorim (harta rampasan perang). Kaum Muslimin yang berada di atas merasa iri karena Kaum Muslimin yang di bawah mendapatkan ghorim. Mereka juga menginginkan harta rampasan peeang tersebut.
Akhirnya, Kaum Muslimin yang berada di hendak turun dari atas bukit. Padahal, mereka semua tidak boleh turun terlebih dahulu kecuali ada perintah dari Nabi Muhammad. Salah satu sahabat nabi mengingatkan mereka. Tetapi, hanya beberapa orang saja yang tetap menetap di atas bukit. Sebagian Kaum kafir setelah mengetahui semua hal itu tentunya mereka kembali. Khalid bin walid (sebelum masuk islam) yang terkenal dengan siasat cerdiknya dalam berperang lalu memimpin pasukan kaum kafir dan membawa pasukan kaum kafir berbelok ke belakang untuk naik ke atas bukit uhud.
Ketika sampai di atas Khalid bin Walid dan kaum kafir berhasil membunuh beberapa pasukan kaum muslim yang berada di atas. Khalid bin Walid dan kaum kafir lainnya lalu memanah pasukan islam yang berada di bawah dan berhasil membunuh pasukan islam. Saat itu juga, Kaum kafir hendak akan memanah Nabi Muhammad. Tetapi, banyak Sahabat yang melindungi Nabi Muhammad. Sehingga, saat itu banyak sahabat yang wafat. Kaum Muslimin saat itu, bercerai berai. Nabi Muhammad saat itu dikabarkan telah wafat, padahal saat itu Nabi Muhammad sedang berperang.
Kemudian, Kaum Muslimin mundur dan naik ke atas gunung. Tetapi, Kaum kafir tidak mengejarnya. Akhirnya, Kaum kafir menang dan Kaum Muslimin mengalami kekalahan dalam perang uhud.
SEBAB SEBAB TERJADINYA PERANG UHUD
Perang uhud terjadi karena Hindun, yaitu istri Abu Sufyan mempunyai dendam kepada Hamzah (Paman Nabi Muhammad) karena Hamzah telah membunuh Ayah, Paman, serta Saudara-saudara Hindun dalam perang Badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun 2 sesudah hijriah. Hindun berniat akan membunuh Hamzah, memotongnya, merobeknya, meminum darahnya, serta mengambil hatinya.
Untuk dapat melakukan semua itu, Hindun bersiasat mengadakan perang uhud yang sebenarnya tujuannya hanyalah untuk mengincar Hamzah. Hindun menyiapkan segala keperluan untuk perang serta mengajak para orang kafir berlatih untuk berperang. Hindun menugaskan budak dari Hamzah yaitu Wahsyi, yang artinya buruk untuk ikut dalam perang uhud dan membunuh Hamzah dengan tembakan tombaknya. Wahsyi terus berlatih hingga ia benar-benar mahir dalam menombak.
Hari demi hari berlalu, Ketika Nabi Muhammad mendengar kabar bahwa kaum kafir mengajak berperang, Nabi Muhammad bingung mengenai ajakan perang tersebut. Beliau tidak tahu apakah beliau dan kaum muslim tetap menetap di Madinah atau mengikuti ajakan kaum kafir untuk berperang. Akhirnya, Nabi Muhammad mengadakan musyawarah dengan kaum muslim yang menyangkut tentang peperangan tersebut. Nabi Muhammad bertanya pada satu persatu kaum muslim yang terbaik diantara mereka. Suara terbanyak menyatakan bahwa sebaiknya Nabi Muhammad dan Kaum Muslim mengikuti ajakan Kaum Kafir untuk berperang. Nabi Muhammad dan Kaum Muslim lalu berangkat untuk berperang. Meskipun, sebenarnya Nabi Muhammad tidak menginginkan perang tersebut terjadi.
Hingga pada akhirnya, Kaum Muslim menyesal telah mengikuti ajakan kaum kafir untuk berperang karena dalam perang tersebut Umat Islam mengalami kekalahan dan kehilangan orang yang sangat berperan dalam kaum muslim yaitu Hamzah serta beberapa kaum Muslim lainnya. Dalam perang ini Wahsyi berhasil membunuh Hamzah, Hindun lalu memerintah Wahsyi untuk merobek mayat Hamzah, Hindun lalu meminta hati Hamzah kemudian Hindun memakannya.
SEBAB SEBAB KAUM MUSLIM MENGALAMI KEKALAHAN DALAM PERANG UHUD
Sebenarnya saat itu kaum muslim hampir mengalami kemenangan. Hanya saja, Saat itu kaum muslim yang berada di bawah mengambil ghorim (harta rampasan perang). Kaum muslim yang ditugaskan di atas bukit yang berjumlah 50 orang dan bertugas untuk memanah danmengawasi kaum kafir lalu merasa iri dengan kaum muslim yang berada di bawah. Mereka juga ingin mendapatkan ghorim (harta rampasan perang). Hingga akhirnya, mereka semua hendak turun dari atas bukit. Padahal, mereka semua tidak boleh turun terlebih dahulu kecuali ada perintah dari Nabi Muhammad. Akhirnya, salah satu sahabat nabi mengingatkan mereka. Tetapi, hanya beberapa orang saja yang tetap menetap di atas bukit. Sebagian Kaum kafir setelah mengetahui semua hal itu tentunya mereka kembali. Khalid bin walid (sebelum masuk islam) yang terkenal dengan siasat cerdiknya dalam berperang lalu memimpin pasukan kaum kafir dan membawa pasukan kaum kafir berbelok ke belakang untuk naik ke atas bukit uhud. Ketika sampai di atas Khalid bin Walid dan kaum kafir berhasil membunuh beberapa pasukan kaum muslim yang berada di atas. Khalid bin Walid dan kaum kafir lainnya lalu memanah pasukan islam yang berada di bawah dan berhasil membunuh pasukan islam. Saat itu juga, Kaum kafir hendak akan memanah Nabi Muhammad. Tetapi, tindakan tersebut dihalangi oleh para sahabat nabi. Sehingga banyak sahabat nabi yang meninggal pada saat itu. Selain itu, kekalahan kaum muslim pada saat perang uhud juga disebabkan adanya kabar bahwa pada saat terjadinya perang, Nabi Muhammad SAW wafat. Tetapi, kabar tersebut sebenarnya tidak benar. Semua hal yang disebut diatas merupakan beberapa sebab-sebab kaum muslimin mengalami kekalahan dalam perang uhud.
HIKMAH / PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI KISAH PERANG UHUD
1. Haruslah kita bersikap disiplin.
Kaum muslimin mengalami kekalahan karena disebabkan mereka tidak disiplin. Sebenarnya, mereka tidak diperbolehkan turun ke bawah bukit sebelum ada perintah dari rasulullah, tetapi mereka tetap turun ke bawah bukit dan hanya beberapa orang saja yang menetap di atas bukit.
2. Harusnya kita mematuhi perintah atau ajaran rasulullah.
Dengan mematuhi perintah Rasulullah tentunya hidup kita menjadi terarah.
3. Tidak terpukau oleh dunia
Kaum muslim mengalami kekalahan pada saat itu, karena mereka berebut harta rampasan dari kaum kafir. Sesungguhnya berebut harta hanyalah membawa celaka kepada kita. Maka dari itu, jangalah berebut harta dan janganlah terpukau oleh nikmat dunia. Karena nikmat dunia hanyalah sementara. Berbeda dengan nikmat akhirat.
No comments:
Post a Comment